Terimakasih atas kunjungan anda, semoga bermanfaat

Thursday, July 11, 2013

7 Komentar Konyol di Facebook Berujung Penjara (I)

Hati-hati berkomentar. Jika ada yang tidak suka, Anda juga bisa kena.
Kamis, 11 Juli 2013, 10:56Muhammad Chandrataruna, Amal Nur Ngazis

VIVAnews - Menulis status di Facebook memang seru dan mengasyikkan. Pengguna bisa bebas menulis tentang berbagai hal, mulai dari apa yang dialami baik senang maupun susah. Apalagi jika mendapat respons dari teman dan kolega.

Kendati demikian, Anda perlu berhati-hati bila berkomentar ataupun memposting sesuatu di jejaring sosial terbesar di dunia ini.

Pasalnya, karena komentar konyol dan lelucon yang dianggap keterlaluan, beberapa pengguna Facebook usia remaja harus berurusan dengan pengadilan dan berakhir di balik jeruji besi.

Hukuman itu merupakan konsekuensi dari apa yang mereka tuliskan di Facebook. Tidak percaya?

Berikut beberapa "insiden" postingan Facebook yang berujung pada pengadilan dan penjara, dilansir Business Insider, 11 Juli 2013:

1. Lelucon sarkastik

Remaja ABG 19 tahun asal Texas, Justin Carter terpaksa harus menghuni penjara sejak Febuari tahun ini. Sebabnya, Carter terpancing sindiran sesama maniak game League of Legends, yang mengatakan kondisi mental dirinya.

Carter pun terusik dan balik berkomentar sarkastis.

"Saya pikir Ima (teman game) telah menembak taman kanak-kanak, dan memakan jantung salah satu dari mereka," balas Carter menyinggung. Komentar itu disertai dengan ungkapan tertawa terbahak-bahak (LOL—Laugh Out Loud).

Carter dilaporkan ke polisi. Rumahnya lantas digeledah. Carter diringkus, dan komputer yang biasa ia pakai disita.

2. Humor parah

Oktober tahun 2012, remaja asal Inggris, Matthew Woods, harus dibui tiga bulan penjara setelah berkomentar tidak pantas tentang hilangnya dua balita April Jones dan Madeleine McCann.

Padahal, Woods hanya iseng berkomentar.

"Saya bangun pagi di belakang mobil van bersama dua gadis kecil yang cantik-cantik. Saya menemukan April di lokasi yang benar-benar kumuh, dan orang waras mana yang mau memungut gadis malang itu?" komentarnya.

Mengetahui komentar Woods, ibu kandung Woods berang. Sang ibu langsung memperingatkannya agar menjaga mulutnya.

Meski Woods telah mengaku menulis komentar itu dalam kondisi mabuk dan meminta maaf, kemarahan publik kadung meledak tak terkendali.

Publik akhirnya membawa komentar Woods itu ke meja hijau dan Woods diganjar hukuman penjara tiga bulan.

3. Pancing kekerasan
Dua remaja Jordan Blackshaw (20 tahun, kiri) dan Perry Sutcliffe-Keenan (22 tahun, kanan) dijatuhi hukuman empat tahun penjara oleh pengadilan Inggris.

Gara-garanya, kedua remaja itu menciptakan suatu acara kekerasan di Facebook. Blackshaw menciptakan acara Smash Down in Northwich Town. Sementara Sutcliffe-Keenan, melalui akun Facebooknya menciptakan sebuah halaman The Warrington Riots.

Judul acara itu dianggap hakim sangat menakutkan dan keduanya didakwa melakukan aksi jahat kolektif.

Bersambung...

No comments:

Post a Comment