Sunday, October 27, 2013
Thursday, August 8, 2013
Saturday, August 3, 2013
Wednesday, July 17, 2013
Thursday, July 11, 2013
7 Komentar Konyol di Facebook Berujung Penjara (I)
Hati-hati berkomentar. Jika ada yang tidak
suka, Anda juga bisa kena.
Kamis, 11 Juli 2013,
10:56Muhammad Chandrataruna, Amal Nur Ngazis
VIVAnews
- Menulis status di
Facebook memang seru dan mengasyikkan. Pengguna bisa bebas menulis tentang
berbagai hal, mulai dari apa yang dialami baik senang maupun susah. Apalagi
jika mendapat respons dari teman dan kolega.
Kendati demikian, Anda perlu berhati-hati bila berkomentar ataupun memposting sesuatu di jejaring sosial terbesar di dunia ini.
Pasalnya, karena komentar konyol dan lelucon yang dianggap keterlaluan, beberapa pengguna Facebook usia remaja harus berurusan dengan pengadilan dan berakhir di balik jeruji besi.
Hukuman itu merupakan konsekuensi dari apa yang mereka tuliskan di Facebook. Tidak percaya?
Berikut beberapa "insiden" postingan Facebook yang berujung pada pengadilan dan penjara, dilansir Business Insider, 11 Juli 2013:
1. Lelucon sarkastik
Kendati demikian, Anda perlu berhati-hati bila berkomentar ataupun memposting sesuatu di jejaring sosial terbesar di dunia ini.
Pasalnya, karena komentar konyol dan lelucon yang dianggap keterlaluan, beberapa pengguna Facebook usia remaja harus berurusan dengan pengadilan dan berakhir di balik jeruji besi.
Hukuman itu merupakan konsekuensi dari apa yang mereka tuliskan di Facebook. Tidak percaya?
Berikut beberapa "insiden" postingan Facebook yang berujung pada pengadilan dan penjara, dilansir Business Insider, 11 Juli 2013:
1. Lelucon sarkastik
Remaja ABG 19 tahun asal Texas, Justin Carter terpaksa harus menghuni penjara sejak Febuari tahun ini. Sebabnya, Carter terpancing sindiran sesama maniak game League of Legends, yang mengatakan kondisi mental dirinya.
Carter pun terusik dan balik berkomentar sarkastis.
"Saya pikir Ima (teman game) telah menembak taman kanak-kanak, dan memakan jantung salah satu dari mereka," balas Carter menyinggung. Komentar itu disertai dengan ungkapan tertawa terbahak-bahak (LOL—Laugh Out Loud).
Carter dilaporkan ke polisi. Rumahnya lantas digeledah. Carter diringkus, dan komputer yang biasa ia pakai disita.
2. Humor parah
Oktober tahun 2012, remaja asal Inggris, Matthew Woods, harus dibui tiga bulan
penjara setelah berkomentar tidak pantas tentang hilangnya dua balita April
Jones dan Madeleine McCann.
Padahal, Woods hanya iseng berkomentar.
"Saya bangun pagi di belakang mobil van bersama dua gadis kecil yang cantik-cantik. Saya menemukan April di lokasi yang benar-benar kumuh, dan orang waras mana yang mau memungut gadis malang itu?" komentarnya.
Mengetahui komentar Woods, ibu kandung Woods berang. Sang ibu langsung memperingatkannya agar menjaga mulutnya.
Meski Woods telah mengaku menulis komentar itu dalam kondisi mabuk dan meminta maaf, kemarahan publik kadung meledak tak terkendali.
Publik akhirnya membawa komentar Woods itu ke meja hijau dan Woods diganjar hukuman penjara tiga bulan.
3. Pancing kekerasan
Padahal, Woods hanya iseng berkomentar.
"Saya bangun pagi di belakang mobil van bersama dua gadis kecil yang cantik-cantik. Saya menemukan April di lokasi yang benar-benar kumuh, dan orang waras mana yang mau memungut gadis malang itu?" komentarnya.
Mengetahui komentar Woods, ibu kandung Woods berang. Sang ibu langsung memperingatkannya agar menjaga mulutnya.
Meski Woods telah mengaku menulis komentar itu dalam kondisi mabuk dan meminta maaf, kemarahan publik kadung meledak tak terkendali.
Publik akhirnya membawa komentar Woods itu ke meja hijau dan Woods diganjar hukuman penjara tiga bulan.
3. Pancing kekerasan
Dua remaja Jordan Blackshaw (20 tahun, kiri) dan Perry Sutcliffe-Keenan (22
tahun, kanan) dijatuhi hukuman empat tahun penjara oleh pengadilan Inggris.
Gara-garanya, kedua remaja itu menciptakan suatu acara kekerasan di Facebook. Blackshaw menciptakan acara Smash Down in Northwich Town. Sementara Sutcliffe-Keenan, melalui akun Facebooknya menciptakan sebuah halaman The Warrington Riots.
Judul acara itu dianggap hakim sangat menakutkan dan keduanya didakwa melakukan aksi jahat kolektif.
Bersambung...
Label:
Artikel
Wednesday, July 10, 2013
Hal yang Dibenci Bung Karno Terhadap Pemuda Tahun 60 an
Hal yang Dibenci Bung Karno Terhadap Pemuda Tahun 60 an
Proklamator sekaligus Presiden pertama kita, Ir. Soekarno merupakan sosok kharismatik yang berpembawaan teguh. Dan ia juga sangat mengerti dunia anak muda.
Gaya anak gaul di Indonesia berubah-ubah. Masa kini adalah gaya anak gaul yang terkenal dengan sebutan “alay”. Nah, pada era Bung Karno berkuasa yaitu tahun 1960an, adalah era anak gaul flowers generations. Presiden Soekarno membenci anak gaul kala itu. Dan itu bukannya tanpa alasan.
Saat masa Demokrasi Terpimpin, Soekarno menentang semua hal-hal yang berbau Barat, sebab barat dianggap imperialias dan kolonialis. Karenanya Bung Karno tak menyukai gaya anak muda yang kebarat-baratam. Soekarno ingin pemuda Indonesia berkarakter kuat dan mempunyai jiwa revolusioner yang tinggi. “Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia,” katanya waktu itu.
Berikut ini hal-hal yang tak disukai Soekarno dari para anak gaul tahun 1960an.
1. Musik ngak ngik ngok
Maka ia bertindak keras. Jika ada artis ketahuan memainkan musik ngak ngik ngok akan diminta turun panggung. Piringan hitam lagu-lagu Barat sulit masuk Indonesia. Saat itu orang-orang komunis juga ikut membakar piringan hitam The Beatles. Ketahuan memainkan lagu Beatles, diancam dengan pasal subversif. Maka banyak pemain band lokal yang sempat ditahan. Koes bersaudara salah satunya. Yang menjadi latar belakang ini adalah hal politis, saat itu Indonesia sedang berseteru dengan Inggris yang membentuk negara federasi Malaysia. Tentu saja Soekarno benci pada The Beatles yang berasal dari Liverpol, Inggris.
2. Celana ketat
3. Rok mini
Tapi walau tidak suka rok mini, Soekarno tidak pernah memerintahkan polisi menggunting rok wanita seperti jika seorang remaja pria mengenakan celana pendek.
4. Film Amerika
“Kenapa gadis Indian itu harus mati di akhir cerita? Kenapa mereka tidak dijadikan sepasang merpati yang berbahagia? Apakah anda tidak mengira bahwa kami tersinggung oleh kelicikan di layar putih yang terlalu jelas itu. Perbedaan warna kulit yang anda anut membangkitkan perasaan jijik orang Asia! Sampai-sampai anda memperlihatkan kerendahan dari bangsa kulit berwarna,” kecamnya.
Jawaban Johnson menyakiti hati Soekarno.
“Bisnis film adalah bisnis untuk mencari uang. Orang-orang yang berasal dari bagian Selatan akan memboikot film ini bila orang kulit putih dan gadis kulit coklat akhirnya hidup bahagia,” kata Johnson.
Maka Soekarno tahu bahkan dalam film pun ada propaganda Amerika Serikat soal perbedaan ras. Oleh karena itu ia melarang anak-anak muda Indonesia menonton film barat karena dianggap dapat merusak moral
5. Rambut berponi
sumber: http://forum.viva.co.id/
Label:
Artikel
Subscribe to:
Posts (Atom)